Menggali Keajaiban Ombak Bono di Sungai Kampar, Riau

Ombak Bono – Kegiatan berselancar biasanya diasosiasikan dengan ombak di laut, tetapi siapa sangka bahwa sungai juga dapat menjadi arena seru bagi peselancar? Di Riau, terdapat sebuah sungai yang memberikan pengalaman serupa, yaitu Sungai Kampar. Mari kita menjelajahi lebih lanjut tentang fenomena alam yang memungkinkan sungai ini menjadi tempat untuk berselancar.

Sungai Kampar Riau Indonesia

Ombak Bono yang Menakjubkan

Keajaiban tersebut disebut sebagai ombak Bono, sebuah fenomena alam yang terjadi saat arus sungai bertemu dengan arus laut yang memasuki sungai selama pasang. Ombak Bono terbentuk karena tiga arus air yang berbeda bertemu di satu titik, yakni dari Selat Malaka, Laut Natuna Utara, dan Sungai Kampar itu sendiri. Akibat pertemuan ini, terciptalah ombak dengan ketinggian mencapai 4-5 meter, yang biasanya diawali dengan suara gemuruh yang kuat.

Perlu diketahui bahwa fenomena ini cukup langka. Biasanya, ombak terbentuk di pesisir pantai atau di laut, bukan di dalam sungai. Ombak Bono juga memiliki julukan “gelombang hantu” atau “ghost wave” karena masyarakat setempat menganggapnya sebagai manifestasi dari tujuh hantu yang suka menghancurkan perahu atau kapal di daerah tersebut. Ombak ini tidak terjadi setiap hari dan hanya muncul pada periode tertentu, khususnya selama musim penghujan, antara bulan Oktober dan Desember, serta kembali lagi pada bulan Februari hingga Maret. Namun, ombak tersebut tidak sebesar seperti pada akhir tahun.

Festival Selancar

Jika Anda ingin menyaksikan peselancar lokal dan internasional menguasai ombak Bono, Anda dapat mengunjungi Desa Pulau Muda saat International Bono Surfing Festival dan Bekudo Bono berlangsung. Acara ini menampilkan berbagai peselancar yang memamerkan kemampuan berselancar mereka. Bahkan pada tahun 2013, seorang peselancar bernama James Cotton mencatatkan namanya di Guinness Book of World Records karena berhasil berselancar di ombak Bono sejauh 17,2 kilometer.

Ombak Bono di Sungai Kampar Riau untuk Berselancar

Baca Juga:

Perlu Anda ketahui, Ombak Bono yang dahulu ditakuti oleh penduduk, sekarang menjadi daya tarik utama yang mengundang banyak wisatawan berkunjung. Memang, berselancar di ombak Bono adalah tantangan nyata yang menguji keberanian dan kemampuan peselancar. Saat puncak ombak Bono, terdapat 21 gelombang yang dapat berlangsung selama 2 jam, sementara di pantai atau laut lain, gelombang biasanya hanya terjadi dalam hitungan menit. Ombak Bono juga memiliki panjang yang mencapai 200 meter hingga 2 kilometer, dengan kecepatan mencapai 40-50 km/jam. Tidak heran wisatawan, terutama dari mancanegara, sangat antusias mengunjungi tempat ini.

Jika Anda berencana untuk berkunjung, perjalanan darat selama 4 jam dari Pekanbaru menuju Desa Teluk Meranti atau Desa Pulau Muda adalah cara untuk mencapainya. Selanjutnya, Anda dapat menyeberangi Sungai Kampar dengan kapal cepat. Jangan lupa untuk mencoba sensasi ombak Bono yang mengagumkan ini.

error: Content is protected !!